Kemenagan. Perasaan haru dan jernih yang dirasakan hati hati manusia baru. Terasing, tersadar di pagi yang dingin. Sunyi, hening. Setelah lolos pada memori malam yang tidak pernah setuju pada kesakitan.
Hujan semalam yang mengguyur pun perlahan lahan membawa doa dari sejuta jiwa jiwa pilu dan sepi di bawah atap yang memantulkan bunyi, hanya sekedar mimpi yang hangus di kala pagi menyapa.
Alam yang selalu di balut dingin, kini menabur naburkan benih yang bertunaskan warna warni kehidupan. Hidup, kadang menyakiti masih menjadi Indah. Begitu yakin dan mengakuinya. Entahlah
Lalu, disuatu desa yang asri itu kita menunggu kemunculan kemenangan. Bagai anak anak yang merindukan taman bermain. Kita di penuhi keceriaan dan kebahagiaan. Di taman itu tak ayal masih menyisakan pertanyaan. Pertanyaan yang saling menyalahkan.
Manusia lain banyak bertanya tentang kemenagan yang sesungguhnya. Dan manusia lain pun menjawab lewat pernyataan yang pasti. Bahwa hidup yang di takdirkan untuk terus menunda, adalah hidup yang benar benar harus di kejar dan di raih. Agar kemenagan yang sesunguhnya, tumbuh dan kekal selamanya.