Entah kenapa akhir - akhir ini yang saya rasakan selalu tak enak untuk di pikirkan.Cuma satu hal yang ingin aku lakukan yaitu merangkai kata tanpa makna. seperti, penyesalan yang tak berujung usai.
Saya sendiri pun tak tau kenapa jadi seperti ini. Apa karena banyak pikiran pikiran yang terlalu menghantui otak? Atau keadaan yang memungkin otak bersinergi dengan hati? Entahlah. Yang pasti mungkin itu yang sering kebanyakan orang katakan bahwa Kemanapun kita pergi kita selalu ingat bahwa Rumah menjadi satu satunya Tempat untuk kembali. Bersama Ayah dan Ibu tempat kita mengadu Isi hati apa yang terjadi selama ini.
Saya hanya manusia biasa yang juga mempunyai beban hidup. Hanya orang munafik lah yang tak mengakui itu. Hanya orang bodoh yang selalu bilang kalau dia kuat menjalani semuanya sendirian. Tidaklah satu manusia yang dapat bahagia tanpa menceritakan keadaan dirinya sendiri. Mungkin penyesalan selalu datang di kala kita sadar bahwa sesunguhnya yang kita lakukan ada timbal balik dari semua itu.
Saat ini mungkin saya sadar. Bahwa berfoya foya dengan waktu yang memberikan kebahagiaan kepada orang lain adalah salah. apalagi, kebahagiaan itu hanya sementara. Tapi tak mengapa bagiku. Setidaknya, kita mengambil satu pengalaman. bahwa waktu adalah harta berharga yang tidak harus kita sia sia kan. Apalagi kepada orang yang hanya datang mecari waktu tanpa memberikan waktunya kepada kita.
Penyesalan kita akan lebih sadar ketika kita merasa lebih tua dengan Akhirat. Kita pasti akan memikirkan hal hal yang pernah kita lakukan hanya untuk dunia. Tak apalah biarkan itu menjadi pelajaran hidup. Bahwa sefoya foyanya kita mengejar dunia, kita tetap akan merujuk kepada akhirat.
Hari ini saya sadar. Bahwa cerita yang pernah berlalu, yang telah usai di makan waktu. Memberikan banyak pelajaran bagiku. Bahwa sebaik baiknya manusia adalah manusia yang sadar akan perbuatanya.
Untuk ayah dan ibu, maafkan anakmu yang gagal dalam mendewasakan diri. Yang hanya mendengarkan nasihat tanpa melakukannya. Yang hanya bisa menyesal ketika keadaan saat ini tak lagi seperti dulu.(surat kecil)
Tulisan ini saya tulis ketika lelahnya kaki berjalan, ketika lelahnya pungung, ketika jauhnya mendaki, ketika hati hanya bisa mensyukuri. bahwa waktu tak dapat diputar kembali.
No comments:
Post a Comment