Tepat ke-29 tahunya sudah kalian bersama. Mengarungi bahtera rumah tangga yang banyak di terpa masalah masalah. Tapi tetap kokoh dan bersama. Menjadikan sakinah mawadah dan waromah di keluarga yang kecil dan bahagia. Ibu dan ayah adalah sosok yang sampai saat ini masih bersama dalam suka dan duka. Menjalani rumah tangga dari masa ke masa. Dari orde baru hingga masa sosial media. Dari masa 50pera sampai 50ribu rupiah. Masih bersama. Meski hari ini di terpa banyak cobaan dan masalah. Tetap tegar, tetap berdiri, dan tetap tertawa bersama. Tetap bahagia di dalam rumah sederhana hingga terasa mewah bagi anak anaknya. Itulah ibu dan ayah hari ini yang merayakan keluarga kecilnya.
Sebagai anak ketiga dari dua bersaudara, Mungkin saya sedikit bercerita kisah keluarga kami yang begitu terasa bahagia. Meski pada dasarnya banyak hujatan tak terhingga. Mulai dari masa masa saya duduk di bangku sekolah, ayah adalah salah satu pejuang kita untuk merasakan bangku sekolah yang begitu baik. Tidak lain dan tidak bukan saya dan kakak kakak saya merasakan bangku sekolah yang bisa dikatakan wah untuk anak sekolah pada jaman itu. Sekolah kota dan jauhnya rumah menjadikan kita hari ini tegar untuk tetap bahagia. Mengapa? Karena ayah adalah sosok orang tua yang selalu membuat anak anaknya tetap bahagia. Meski tidak memiliki apa apa, tetapi cukup untuk kita bisa kemana saja. Kembali kepada sosok ibu hari ini dan hari hari kemarin lainya. Ibu adalah sosok yang begitu mencintai anak anaknya. Hingga terasa rindu ketika masakan ibu tidak pernah dirasakan ketika jauh dari rumah.
Keluarga kami adalah keluarga yang bahagia, meski banyak kekurangan tetapi ada sosok ayah dan ibu yang selalu menutupi kekurangan kekurangan itu.