Wednesday, 25 October 2017

KESETIAAN HANYALAH FIKSI

Tulisan ini adalah sebuah cerita dari seseorang yang belum usai ia jalani. Yang masih di kejar sampai saat ini. Dan bersembunyi di balik jubah kesetian (katanya). Sesunguhnya ini ada kaitanya dengan sebuah hubungan yang baik, yang di jalani dengan baik. Sampai pada suatu kehancuran yang baik pulah.

Kesetian pada dasarnya tidak ada yang dapat mengukurnya. Kecuali keberanian kita menunjukanya. Bagaimanapun caranya yah sebaik baiknya kita menunjukan. Tentang rasa cinta kebijaksanaan kita ataupun keingintauhan kita. Harus benar benar digali sampai kemana akar kesetiaan itu.

Sejatinya seorang lelaki membiarkan wanitanya beraktifitas tanpanya adalah baik adanya. Mengapa demikian? Karna sebaiknya lelaki adalah bijaksananya. Lelaki dengan cinta yang baik selalu menjadi lelaki yang bijaksana. Mengapa demikian karna akal dan hati berjalan bersama sama. Bukan lagi tentang lelaki yang identik dengan akal tetapi lelaki yang identik dengan perasaan juga.

Disuatu malam. Dikala seorang lelaki duduk bersanjung dengan wanitanya, ia di perhadapkan pada kenyataan yang mengelisahkan hati. Bertanya tanya dalam akal. Hingga perasaan emosi tak dapat di bendung. Sebagai lelaki bijak ia berfikir bahwa itu adalah hal biasa. Tetapi kembali hati mengusik fikiran fikirannya. Membangkitkan emosinya sampai pada kata duga yang murka.

Disela sela perdebatan emosi emosi itu lebih memuncak sehingga kata kata perpisahan terucapkan. Dengan dalih urusan belum tuntas maka sebijaknya seorang lelaki, ia mempersilahkan menyelesaikanya. Tapi dalam hati dan pikiran bercampur aduk. Ternyata kesetiaan hanyalah juba dibalik penghianatan. Bukan tentang berapa lama, tapi tentang siapa yang selalu ada. Mungkin itu yang belum bisa ia selesaikan dan lelakipun mempersilahkan untuk menyelesaikanya.

Cerita ini hanyalah fiksi semata, bukan di angkat dari cerita yang sesunguhnya tapi mungkin cerita ini sudah ada yang mengalaminya. Mungkin sajah benar, ketika Kesetiaan hanyalah juba. Maka persilahkan mengambil langkah untuk berubah. Bukan tentang rasa. Tapi tentang Cinta yang sebenarnya. Karena cinta dan kesetian hanyalah jembatan menuju penghianatan. Bijaksanalah agar seimbang dengan cinta.

No comments:

Post a Comment

Tepat ke-29 tahunya sudah kalian bersama. Mengarungi bahtera rumah tangga yang banyak di terpa masalah masalah. Tapi tetap kokoh dan bersama...